Ada potensi indeks di bursa Asia hari ini akan bergerak bervariasi dengan indeks futuresnya yang bervariasi namun ada kecenderungan terkoreksi ditambah dengan harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini. Yen dan Sin dollar dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah, namun kemungkinan BI masih akan menjaga rupiah di kisaran antara Rp.13.720 s.d Rp.13.750 per USD.
Posisi cadev per Februari 2018 tercatat sebesar US$128,06 miliar, turun dari posisi Januari 2018 sebesar US$131,98 miliar. Penurunan ini untuk membayar utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi rupiah. Selama bulan Februari 2018, mata uang Asia mengalami tekanan pelemahan terhadap USDolar kecuali mata uang yen yang justru menguat. Rupiah terdepresiasi sebesar 2,32% di sepanjang Februari tersebut. Pelemahan ini kemungkinan berlanjut karena investor masih menunggu hasil pertemuan the Fed pada 21 Maret mendatang.
Ekonomi Jepang pada Q4-2018 tumbuh 0,4% qtq atau 1,6% yoy. Ekonomi Jepang ini mencatatkan ekspansi 8 triwulan berturut-turut, dan merupakan ekspansi terpanjang sepanjang 30 tahun. Kinerja ekonomi Jepang ini efek dari stimulus moneter BoJ. Kemungkinan BoJ akan melakukan normalisasi suku bunga pada awal tahun fiskal 2019.
Regards,
Lana Soelistianingsih
Chief Economist and Head of Research
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Kamis-8-Maret-2018.pdf