SAM Ulasan Ekonomi Harian Kamis 16 November 2017

Sebagian besar indeks futures di bursa Asia tercatat ‘merah’, indikasi potensi koreksi masih berlanjut di indeks bursa Asia hari ini, ditambah sentimen harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini. Dua dari tiga mata uang Asia utama dibuka menguat terhadap USDolar pagi ini, tetapi turunnya harga minyak mentah kemungkinan membuat rupiah melemah menuju kisaran antara  Rp.13.540 s.d Rp.13.560 per USD.

 

Neraca perdagangan Indonesia bulan Oktober ini tercatat surplus US$895 juta karena nilai ekspor sebesar US$15,1 miliar sedangkan nilai impor sebesar US$14,2 miliar. Kenaikan ekspor terutama berasal dari non migas bahan bakar mineral dengan negara tujuan ekspor China. Volume ekspor tercatat naik sedangkan harga ekspor rata-rata tercatat turun. Di sisi impor, kenaikan berasal dari impor migas dan non migas, dan di semua golongan impor sebagai indikasi naiknya permintaan dari dalam negeri merespon faktor musiman akhir tahun.

 

Koreksi di pasar Asia yang terjadai dalam 4 hari berturut-turut kemarin merupakan aksi ambil untung menjelang akhir tahun. Penurunan indeks juga terjadi di bursa AS selain karena naiknya inflasi juga karena masih adanya penolakan dari anggota Congress partai Republik terhadap pemangkasan pajak Presiden Trump. Harga minyak mentah juga turun.

 

 

 

 

Salam,

Lana Soelistianingsih

Kepala Riset/Ekonom

Samuel Aset Manajemen

Telp: 62 21 28548828

Ulasan-Ekonomi-Harian-Kamis-16-November-2017.pdf