SAM Ulasan Ekonomi Harian Kamis 5 Oktober 2017

Sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat naik, indikasi indeks di bursa Asia akan naik hari ini, namun harga minyak mentah kembali dibawah US$50 pbrl yang bisa membuat arah indeks terkoreksi. Sedangkan mata uang kuat Asia dibuka melemah terhadap USDolar, berpotensi membuat rupiah kembali melemah menuju kisaran antara Rp.13.480 s.d Rp.13.500 per USD walaupun ada kemungkinan BI akan menjaga rupiah menuju kisaran Rp.13.450 s.d Rp.13.470 per USD.
 
Pencapaian penerimaan pajak per September 2017 dilaporkan oleh Menkeu sebesar 60% dari target sebesar Rp.1.283 triliun atau sekitar Rp.770 triliun. Per Agustus 2017, besarnya ‘short-fall’
pajak tercatat sebesar Rp.52,6 triliun, diatas perkiraan pemerintah Rp.50 triliun hingga akhir tahun 2017. Namun demikian defisit anggaran diperkirakan masih ‘aman’ dengan konsekuensi realisasi belanja negara yang dibawah target.

 
Bank Dunia dalam laporannya kemarin mengingatkan bahayanya penguatan USDolar bagi negara-negara Asia Tenggara yang mempunyai eksposur utang luar negeri korporasi dan institusi perbankan yang besar termasuk Indonesia. Untuk Indonesia, risiko utang bertambah dengan meningkatnya suhu politik menjelang pemilihan Presiden 2019.
 
 
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828

Ulasan-Ekonomi-Harian-Kamis-5-Oktober-2017.pdf