BI perkirakan ekonomi Indonesia untuk Q3-2017 akan tumbuh 5,1%-5,2% dengan dorongan dari investasi terutama investasi berbasis e-commerce senilai US$1,75 miliar, ditambah dengan faktor siklus belanja pemerintah yang mestinya lebih agresif. Namun konsumsi rumah tangga tampaknya masih melambat. Perkembangan terakhir dari pusat grosir Pasar Tanah Abang mencatat penjualan pasca Lebaran turun 30% dibandingkan periode yang sama tahun 2016. Sementara konsumsi rumah tangga masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Presiden Trump ajukan pemangkasan anggaran untuk realisasikan janji kampanyenya, ditambah dengan pidato the Fed Chairman Yellen yang mensinyalkan kebijakan moneter yang tidak begitu ketat. Investor merespon positif kedua kebijakan tersebut. Indeks menguat, USDolar menguat, dan imbal hasil obligasi pemerintah juga naik.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Kais-28-September-2017.pdf