SAM Ulasan Ekonomi Harian Senin 11 September 2017

Indeks di bursa Asia kemungkinan bergerak mixed terlihat dari indeks futuresnya yang bervariasi dengan kecenderungan turun terbawa harga minyak mentah yang pagi ini dibuka turun. Sementara rupiah  berpotensi melemah menuju kisaran antara Rp.13.200 s.d Rp.13.220  per USD dengan sentiman mata uang utama Asia yang dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini.
 
Posisi cadev BI per Agustus 2017 tercatat sebesar US$128,8 miliar, naik sebesar US$1 miliar dari posisi per Juli 2017. Kenaikan ini berasal dari hasil lelang SBBI valas senilai US$400 juta, pajak dan devisa hasil ekspor migas bagian pemerintah. Posisi ini bisa membantu penguatan nilai tukar rupiah yang saat ini ‘undervalued’ 5% terhadap nilai teoritisnya sebesar Rp.12.663 per USD per Juli 2017. Posisi sangat aman dan bisa membiayai impor selama 8,9 bulan dan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah selama 8,7 bulan.
 
Neraca perdagangan China untuk bulan Agustus 2017 mencatatkan perlambatan dibandingkan Juli 2017. Ekspor melambat tajam dari 11,2% yoy menjadi 6,9% yoy, sedangkan impor dari 14,7% yoy menjadi 14,4% yoy. Melambatnya ekspor bisa menjadi indikasi melambatnya permintaan global mengingat China merupakan eksporter terbesar dunia. Data lain yaitu inflasi di tingkat konsumen naik 1,8% yoy, begitupun di tingkat produsen sebesar 6,3% yoy. Kenaikan ini menguatkan ekspektasi naiknya suku bunga oleh PBoC. 
 
 
 
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828  

Ulasan-Ekonomi-Harian-Senin-11-September-2017.pdf