Pertumbuhan ekonomi Q2-2017 tercatat 5,01% yoy, melambat dibandingkan Q2-2016 sebesar 5,18% yoy. Sumber pertumbuhan utama dari sisi produksi yaitu industri pengolahan, dan sumber pertumbuhan utama dari sisi pengeluaran melambat dibandingkan Q1-2017 dan Q2-2017.
Dengan kinerja ini sulit untuk mengejar target asumsi APBN-P 5,2% jika mengandalkan konsumsi rumah tangga kecuali investasi dan pengeluaran pemerintah. Survei BPS untuk ITB dan ITK pada Q3-2017 juga mencatatkan perlambatan yang berlanjut.
Posisi cadev untuk Juli tercatat US$127,76 miliar sebagai rekor tertinggi. Kenaikan ini utamanya karena penerbitan obligasi global pemerintah senilai US$2 miliar dan 1 miliar euro. Posisi ini mestinya membantu penguatan rupiah.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Selasa-8-Agustus–2017.docx.pdf