Rapat Paripurna DPR kemarin menyetujui RAPBNP 2017 menjadi APBNP 2017. Perubahan tersebut adalah turunnya penerimaan dalam negeri dan naiknya belanja negara sehingga defisit melebar menjadi Rp.397,2 triliun (2,92% dari PDB) dari sebelumnya Rp.330,167 triliun (2,41% dari PDB). Pelebaran defisit ini membuat penerbitan utang (net) meningkat dari Rp.384,7 triliun menjadi Rp.461,34 triliun. Selain itu juga meubah asumsi pertumbuhan ekonomi dari 5,1% menjadi 5,2%, dan angka inflasi naik menajdi 4,3% yoy.
Ada perbaikan ekonomi Jepang yang ditunjukkan dengan angka inflasi Juni 2017 sebesar 0,4% yoy. Kinerja tersebut masih dibawah target inflasi Bank Sentral Jepang sebesar 2% yoy. Perbaikan ekonomi juga didukung dengan angka pengangguran yang kembali turun ke 2,8% pada Juni dan penjualan ritel yang naik 2,1% yoy pada Juni. Kendati demikian tampaknya BoJ belum akan meubah kebijakannya dari ekspansif menjadi kontraktif dengan menaikkan suku bunga.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Jumat-28-Juli-2017.pdf