Sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat turun, indikasi ada potensi koreksi di bursa Asia hari ini, ditambah sentimen negatif dari harga minyak mentah yang turun. Sentimen ini juga bisa membuat rupiah berpotensi melemah menuju kisaran antara Rp.13.340 s.d Rp.13.350 per USD.
BI perkirakan proyeksi pertumbuhan ekonomi menuju 5%-5,1% dari perkiraan sebelumnya 5%-5,4% dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian di triwulan ke-1 2017 ini belum bisa melaju kencang karena masih rendahnya kontribusi pengeluaran pemerintah dan swasta. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mengandalkan konsumsi rumah tangga yang cenderung masih lambat karena kemungkinan tertundanya konsumsi karena adanya faktor musiman yang bersamaan yaitu puasa, lebaran, mudik, dan tahun ajaran baru di triwulan ke-2 2017.
Penjualan rumah untuk single-family di AS naik 3,7% mom (5,5% yoy) pada Januari 2017 sedangkan stok tercatat naik 3,5%. Sementara itu indeks keyakinan konsumen Februari membaik dari data awalnya tetapi masih dibawah di level pesimis. Perbaikan tersebut karena keyakinan konsumen untuk kondisi ekonomi saat ini yang diatas level 100 (optimis).
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Senin-27-Februari-2017.pdf