SAM Ulasan Ekonomi Harian Kamis 24 November 2016

Sebagian besar indeks futures di bursa Asia tercatat hijau, indikasi potensi indeks di bursa Asia naik hari ini tetapi harga minyak mentah yang turun bisa membuat arah yang sebaliknya. Turunnya harga minyak ini juga bisa membuat rupiah melemah menembus Rp.14.00 per USD tetapi kemungkinan BI masih akan menjaga rupiah di kisaran antara Rp.13.460 s.d Rp.13.480 per USD.

 

Kementrian ESDM instruksikan SKK Migas untuk sesuaikan harga gas di tingkat hulu untuk merealisasikan harga gas di tingkat konsumen akhir maksimum US$6 per MMBtu pada 1 Januari 2017. Ada 3 industri yang dipastikan mendapat harga gas murah yaitu petrokimia, pupuk dan baja. Simulai mencatat harga gas di tingkat hulu bisa mencapai US$3,8 per MMBtu tetapi pemerintah akan kehilangan penerimaan negara sebesar US$1,26 miliar.

 

Notulensi pertemuan the Fed pada 1-2 November menguatkan kemungkinan the Fed naikkan suku bunga FFR pada pertemuan 13-14 Desember mendatang dengan indikasi menguatnya data-data ekonomi AS. Kenaikan akan dilakukan secara bertahap, karena akan ada tekanan pada suku bunga kredit.

 

 

Regards,

 

Lana Soelistianingsih

Chief Economist and Head of Research

 

PT SAMUEL ASET MANAJEMEN

Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia

t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474  |www.sam.co.id

 

Ulasan-Ekonomi-Harian-Kamis-24-November-2016.pdf