Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat bergerak bervariasi pada hari Rabu (25/1). Dow tumbuh sebesar 0.03% sedangkan S&P 500 dan Nasdaq terdepresiasi sebesar -0.02% dan -0.18%. Dari Eropa, indeks FTSE 100 melemah sebesar -0.16%, STOXX600 terdepresiasi sebesar -0.29%.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp. 14.985. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI menguat masing-masing sebesar 0.12% dan 0.47% diperdagangkan pada level US$ 86.28 dan US$ 80.53 per barel.
Indeks acuan Asia, NIKKEI Jepang melemah sebesar -0.15%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat menguat pada pagi hari ini dengan Dow Jones, S&P dan Nasdaq terapresiasi masing-masing sebesar 0.01%, 0.06% dan 0.23%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan, realisasi investasi pada kuartal IV-2022 mencapai Rp 314,8 triliun. Realisasi ini tumbuh 2,3% dibandingkan dengan realisasi investasi pada kuartal III-2022 yang nilainya sebesar Rp 307,8 triliun. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, dari realisasi tersebut, China menjadi negara yang memberikan investasi terbesar bagi Indonesia pada periode Oktober-Desember 2022. Tercatat, nilai investasi dari Negeri Tirai Bambu tersebut mencapai US$ 3,0 miliar. Dengan begitu, China berhasil menggeser posisi Singapura yang selama ini selalu menjadi investor asing terbesar di Indonesia. Hanya saja, jika dilihat secara kumulatif sepanjang 2022, Singapura masih menduduki puncak sebagai investor asing terbesar Indonesia dengan nilai realisasi mencapai US$ 13,3 miliar. “Terkait dengan investasi China, memang dalam sejarah dia baru kuartal IV ini nomor satu. Semenjak saya masuk pemerintahan dia gak pernah masuk nomor satu, selalu Singapura. Tapi kalau kumulatif tetap Singapura,” ujar Bahlil dalam Konferensi Pers BKPM, Rabu (25/1). (Kontan)
Singapura mencatat inflasi inti di atas proyeksi ekonom pada Desember 2022. Dilansir dari Channel News Asia pada Rabu (25/1/2023), Otoritas Moneter Singapura (MAS) dan Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) melaporkan inflasi inti mencapai 5,1 persen pada bulan Desember 2022. Angka tersebut masih lebih tinggi dari perkiraan ekonom sebesar 5 persen. MTI mencatat kenaikan barang ritel kebutuhan lainnya, serta listrik dan gas yang lebih kecil dari sebelumnya, diimbangi oleh kenaikan harga makanan dan jasa yang lebih tinggi. Adapun data inflasi inti mengecualikan perubahan harga akomodasi dan transportasi pribadi. (Bisnis)
Best Regards,