Indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi, indikasi indeks akan bergerak ?mixed? hari ini namun cenderung naik dengan sentimen indeks di bursa global yang hampir semunya naik pada akhir pekan lalu walaupun harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini. Sementara mata uang kuat Asia yen, HK dolar dan Sin dolar kompak dibuka menguat terhadpa US dolar, yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah hari ini menuju kisaran antara Rp.13.980 s.d Rp.14.000 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Data OJK pada Mei 2019 mencatat fasilitas kredit yang belum ditarik debitur perbankan (undisbursed loan) mencapai Rp.1.545 triliun ? naik 5,8% dari Rp.1.460 triliun pada Q2-2018. Penurunan UL ini mengkonfirmasi perlambatan kredit pada Mei yang sebesar 11% yoy, melambat dari 11,1% yoy pada April. Perlambatan terutama terjadi pada kredit konsumsi dan kredit modal kerja. Perlambatan ini menjadi indikasi potensi melambatnya ekonomi pada Q2-2019.
Keuntungan perusahaan besar di China turun 2,4% yoy pada 1H-2019. Sementara pada Juni 2019 tercatat turun 3,1% yoy. Diantara 41 sektor industri yang disurvei, 15 sektor tercatat turun. Penurunan ini sebagai dampak dari perang dagang AS-China dan mengkonfirmasi perlambatan ekonomi China.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id