SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – 02 Februari 2023 | Samuel Aset Manajemen
Samuel Aset Manajemen

SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – 02 Februari 2023

Kilas Pasar

Indeks saham di Amerika Serikat menguat pada hari Rabu (1/2). Dow, S&P 500 dan Nasdaq terapresiasi masing-masing sebesar 0.02%, 1.05% dan 2.00%. Dari Eropa, indeks FTSE 100 melemah sebesar -0.14%, STOXX600 terdepresiasi sebesar -0.03%.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp. 14.877. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI menguat masing-masing sebesar 0.41% dan 0.75% diperdagangkan pada level US$ 83.36 dan US$ 76.98 per barel.

Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan tumbuh sebesar 0.40%, NIKKEI Jepang terapresiasi sebesar 0.22%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak bervariasi pada pagi hari ini dengan Dow Jones melemah sebesar -0.22% sedangkan S&P dan Nasdaq terapresiasi masing-masing sebesar 0.20% dan 0.83%.

Isu Ekonomi dan Pasar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran menterinya tak ragu untuk menjalankan kebijakan larangan ekspor bahan mentah. Seperti diketahui Indonesia telah melarang ekspor bijih nikel mentah. Kemudian pada Juni 2023 larangan ekspor bahan mentah bauksit akan menyusul. Jokowi menjelaskan, konsistensi hilirisasi menjadi kunci meningkatkan nilai tambah yang diperoleh negara. Sehingga nantinya Indonesia bisa naik tingkat dari negara berkembang menjadi negara maju. “Sehingga saya sampaikan pada para menteri setiap rapat, jangan tengok kanan kiri. Lurus terus hilirisasi. Digugat di WTO terus, kalah tetap terus,” tegasnya dalam Mandiri Investment Forum, Rabu (1/2). (Kontan)

Bank sentral AS Federal Reserve alias The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dalam Rapat Komite Pasar Terbuka (FOMC) pada 1 Februari 2023 atau Kamis (2/2/2023) dini hari waktu Indonesia. Dilansir dari Bloomberg, keputusan tersebut menaikkan suku bunga acuan Fed ke kisaran 4,5 – 4,75 persen. Hal ini berarti The Fed memperlambat laju kenaikan setelah sebelumnya menaikkan 50 basis poin pada bulan Desember dan 75 basis pada empat pertemuan sebelumnya. Keputusan bulat oleh FOMC itu sejalan dengan ekspektasi pasar keuangan. (Bisnis)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Januari 2023 sebesar 0,34%. Angka ini dipicu kenaikan harga bahan makanan. Tingkat inflasi year to date (y-to-d) Januari 2023 sebesar 0,34%. Tingkat inflasi y-on-y komponen inti Januari 2023 sebesar inflasi y-on-y sebesar 3,27%, inflasi m-to-m sebesar 0,33%, dan inflasi y-to-d sebesar 0,33%. ?Komoditas penyumbang inflasi secara bulanan adalah beras, cabai merah, ikan segar, dan cabai rawit,? ucap Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Kantor BPS pada Rabu (01/02/2023). (Investor)

Best Regards,

SAM Investment


SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—02-Februari-2023.pdf