Investasi bagaikan pohon. Bila Anda tanam dan rawat dengan baik serta telaten sedari muda, maka Anda akan mendapatkan hasil yang rimbun pada waktu yang tepat dengan hasil yang optimal.
Itulah sebabnya berinvestasi tidak boleh Anda tunda barang sekejap. Ketika Anda mulai memiliki penghasilan sendiri, maka pergunakanlah momen tersebut untuk mulai berinvestasi.
Presiden Direktur PT Samuel Aset Manajemen Agus B. Yanuar menyarankan, investasi selayaknya masuk dalam pos biaya keluarga bulanan. “Jadi investasi bisa dilakukan dengan disiplin setiap bulannya,” ujarnya. Tidak ada salahnya untuk mulai dengan dana investasi yang minim. Saat ini banyak instrumen investasi yang menawarkan dana awal yang mini.
Agus menegaskan, apapun profesi pekerjaan investor bisa disiplin melakukan perencanaan investasi. Jika meminjam teori The Cashflow Quadrant dari Robert Kiyosaki, maka sumber penghasilan manusia terbagi menjadi empat kuadran. Kuadran-kuadran tersebut antara lain pekerja atau karyawan (employee), pengusaha (business owner), pekerja lepas atau kaum profesional (self employee), dan investor atau penanam modal.
Bagi karyawan yang mengharapkan gaji bulanan dapat lebih mudah menyisihkan dana investasi bulanan. Sedangkan bagi profesional dan pengusaha membutuhkan kedisiplinan untuk berinvestasi bulanan. Dengan demikian ketiganya dapat menjadi investor yang mampu membiakkan dana dan memperbesar aset.
Bagi setiap profesi pekerjaaan, tentu waktu dan tenaga sangat berharga. Oleh karena itu pilihlah instrumen investasi yang dapat Anda serahkan kepada ahlinya untuk dikelola. Produk reksadana merupakan solusi bagi Anda yang memiliki waktu dan tenaga terbatas, tetapi tetap ingin mendapatkan imbal hasil yang optimal.
Reksadana yang dikelola oleh Manajer Investasi profesional dan berpengalaman di bidangnya dapat Anda lihat melalui tim manajemen terpercaya serta kinerja produk yang konsisten. Sebelum mulai memilih produk reksadana yang tepat, ada dua hal yang patut Anda pertimbangkan. “Jangan lupa untuk menilai karakter atau profil risiko Anda sebagai investor serta bentang horizon investasi keluarga,” saran Agus.
Jika usia produktif investor masih relatif muda dan sedang mengakumulasi aset (wealth accumulation), maka pilihlah produk reksadana dengan risiko lebih tinggi seperti reksadana saham atau reksadana campuran. Sedangkan bagi investor yang mulai memasuki masa pensiun dan ingin mempertahankan nilai aset, sebaiknya pilihlah produk reksadana dengan risiko lebih kecil seperti reksadana pasar uang atau reksadana pendapatan tetap.
Lebih lanjut Agus menuturkan, reksadana merupakan salah satu diversifikasi investasi yang tepat. Jika dibandingkan dengan properti, reksadana lebih likuid karena mudah dicairkan. Selain menyebarkan risiko, alokasi portofolio yang bervariasi memang dapat memaksimalkan imbal hasil dan mempertimbangkan faktor likuiditas.
Reksadana memang menjadi semakin populer sebagai produk investasi. Salah satu produk reksadana yang menarik perhatian investor adalah besutan PT Samuel Aset Manajemen (SAM). “Kami memiliki 3P yaitu Performance, People dan Process,” tambah Agus.
Agus menekankan, SAM selalu berupaya menjaga performance atau kinerja imbal hasil yang bagus dan konsisten. Selain itu, People atau sumber daya manusia SAM rata-rata memiliki pengalaman lebih dari 19 tahun di pasar dan reputasi yang baik. Tidak ketinggalan, proses pengelolaan selalu berbasiskan fundamental. Proses investasi pun mudah dan bisa diakses di semua media. Yang jelas, investor sangat dimudahkan untuk berinvestasi reksadana di SAM.
Dengan berinvestasi reksadana di SAM, investor dapat mulai berinvestasi dengan dana awal yang sangat terjangkau. Jadi jika Anda mulai berinvestasi reksadana dari dini, Anda dapat menyiapkan biaya-biaya keluarga di masa depan secara perlahan.
Imbal hasil reksadana memang cukup menggiurkan. Secara historis, imbal hasil reksadana terutama reksadana berbasis saham seperti reksadana campuran dan reksadana saham terus menunjukkan pertumbuhan. Kondisi ekonomi makro Indonesia yang positif mendukung kinerja indeks saham dalam negeri. Agus memprediksi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan naik sekitar 15% hingga 20% ke level 6.000 – 6.300 di akhir tahun.
SAM menawarkan produk reksadana yang bervariasi dari mulai reksadana campuran, reksadana saham, reksadana pendapatan tetap hingga reksadana syariah. Beberapa diantaranya adalah SAM Dana Berkembang, SAM Syariah Berimbang, SAM Sukuk Syariah Sejahtera, SAM Indonesian Equity Fund hingga SAM Sharia Equity Fund.
Seluruh produk reksadana SAM secara historis membukukan imbal hasil yang positif dan bahkan diatas rata-rata pasar. Hal ini berdasarkan data Infovesta per 27 Februari 2015 yang menunjukkan hasil investasi 3 tahun SAM Syariah Berimbang 62,27%, SAM Dana Berkembang sebesar 35,3%, dan SAM Indonesian Equity Fund sebesar 99,6%.
Dengan performance yang menggembirakan, tidak mengherankan banyak institusi yang mengganjar SAM lewat berbagai penghargaan. Beberapa penghargaan yang menghampiri SAM antara lain SAM Syariah Berimbang – Lipper Fund Global Islamic Awards 2014, Best Fund over 3 years: Mixed Asset IDR Flexible versi Thomson Reuters; SAM Sukuk Syariah Sejahtera – Lipper Fund Global Islamic Awards 2014, Best replica watches Fund over 3 years: Best Bond Rupiah 2014, versi Thomson Reuters; SAM Syariah Berimbang – Best Islamic Mixed Allocation Fund 2014 Versi APRDI-Bloomberg; Best Mutual Fund Award 2014 versi Majalah Investor-Infovesta; dan masih banyak lagi.
Agus menyarankan agar investor yang baru ingin masuk ke produk reksadana sebaiknya tidak menunda lagi. “Kesempatan yang terbaik adalah hari ini. It’s time to buy, jangan sia-siakan dana Anda dan rasakan manfaat optimal berinvestasi reksadana di kemudian hari sesuai dengan tujuan investasi Anda,” tutup Agus.