Warisan paling bernilai yang dapat kita berikan kepada buah hati kita adalah ilmu pengetahuan. Baik yang diperoleh melalui pendidikan formal, maupun aneka keterampilan hidup yang didapat dari pelatihan, pengalaman dan berbagai kegiatan lainnya.
Sayangnya, biaya pendidikan yang berkualitas terbilang cukup tinggi, dengan kenaikan sekitar 10%-20% setiap tahunnya. Sehingga kita perlu persiapan lebih cermat untuk memastikan terselenggaranya pendidikan terbaik bagi putera-puteri kita.
Presiden Direktur PT Samuel Aset Manajemen (SAM) Agus B. Yanuar mengatakan, satu hal yang bisa kita lakukan adalah mencari produk investasi yang imbal hasilnya bisa mengalahkan inflasi biaya pendidikan sehingga dana untuk pendidikan anak tetap bisa disediakan dengan sebaik mungkin.
“Untuk mengamankan dana yang akan dipakai beberapa bulan ke depan, produk perbankan dengan penjaminan merupakan instrumen yang sesuai. Tetapi untuk persiapan biaya pendidikan jangka panjang, reksa dana adalah produk yang lebih bijak, karena imbal hasil jangka panjangnya lebih optimal dan lebih tinggi dari tingkat inflasi,” ujarnya.
Produk reksa dana senantiasa menawarkan solusi dan pilihan beragam bagi investor. Ada reksa dana pendapatan tetap, campuran dan saham. Baik yang konvensional maupun yang bersifat syariah. Dengan investasi awal yang terjangkau, dimulai dengan Rp 250 ribu saja, dapat dilakukan lebih dini dan dapat diinvestasikan secara berkala.
Masing-masing reksa dana menawarkan potensi imbal hasil sesuai dengan profil dan karakteristik produk tersebut. Semakin tinggi potensi imbal hasil, biasanya diikuti pula dengan potensi risikonya. Kuncinya adalah bagaimana kita memilih reksa dana yang sesuai dengan karakter risiko, tujuan investasi dan terutama jangka waktu berinvestasinya.
Menurut Agus, investor yang ingin produk dengan risiko relatif rendah atau jangka waktu berinvestasinya di bawah tiga tahun, lebih baik memilih reksa dana pendapatan tetap.
Untuk bentang waktu berinvestasi yang lebih panjang, dapat memilih reksa dana campuran atau reksa dana saham, tergantung profil risiko masing-masing. Bagi investor yang ingin menikmati potensi pertumbuhan saham, dan pada saat yang sama ingin meredam risiko penurunannya di tengah pasar yang fluktuatif, bisa memilih reksa dana campuran yang alokasi investasi pada efek saham dan obligasinya akan disesuaikan oleh Manajer Investasi sesuai dengan kondisi pasar.
Sementara bagi yang ingin menikmati pertumbuhan investasinya secara optimal dalam jangka panjang, maka reksa dana saham adalah pilihan yang paling tepat.
“Saat ini SAM memiliki produk terbaik yang dapat digunakan untuk menyiapkan dana pendidikan buah hati. Kami mengelola reksa dana pendapatan tetap SAM Sukuk Syariah Sejahtera, reksa dana campuran SAM Dana Berkembang dan SAM Syariah Berimbang, serta reksa dana SAM Indonesian Equity Fund dan SAM Sharia Equity Fund,” tambah Agus.
Kinerja produk SAM termasuk yang terbaik di kelasnya masih-masing dan menjadi unggulan lembaga pemeringkat reksa dana serta menjadi pilihan cerdas para investor berpengalaman. Per akhir April 2014, SAM Dana Berkembang, reksa dana campuran yang diluncurkan pada tahun 1997, memberikan imbal hasil rata-rata sebesar 16,9 % per tahun (CAGR) selama 17 tahun terakhir, sehingga terbukti bisa lebih tinggi dari tingkat inflasi pada periode yang sama. Produk reksa dana campuran syariah yang lebih baru, SAM Syariah Berimbang, membukukan imbal hasil rata-rata sebesar 17,3 % per tahun dalam tiga tahun terakhir.
Sementara kinerja rata-rata untuk reksa dana saham, SAM Indonesian Equity Fund dan SAM Sharia Equity Fund, masing-masing sebesar 31,5 % dan 22,4 % per tahun sejak diluncurkan
“Kinerja tersebut merupakan hasil dari keahlian meracik strategi investasi yang tepat, pengalaman, serta upaya untuk selalu memberikan yang terbaik kepada nasabah.
Bagi kami, mengelola investasi itu seperti membesarkan buah hati sendiri, harus amanah dan sepenuh hati dalam memberikan yang terbaik untuk pertumbuhannya.
Seperti Anda, kami juga percaya pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang handal. Dan seperti kata peribahasa, jika ingin makmur setahun, bertanamlah padi dan biji-bijian. Jika ingin makmur sepuluh tahun, tanamlah kayu-kayuan. Tetapi jika ingin sejahtera seratus tahun, tumbuh-kembangkanlah sumber daya manusia, melalui pendidikan ” tegas Agus.
***
Artikel dimuat di Tabloid Kontan, Edisi Khusus Pendidikan, Mei 2014, halaman 5.