Tahun 2014 hampir tiba. Selain mempersiapkan pesta akhir tahun, artinya juga tiba waktu untuk mengatur kembali perencanaan keuangan keluarga Anda dalam setahun ke depan.
Mengatur keuangan dengan baik akan memberikan banyak manfaat, antara lain pertama mencapai cita-cita keluarga, seperti pendidikan berkualiatas untuk anak, merencanakan dana pensiun, membeli rumah kedua yang lebih besar, membeli mobil, memulai bisnis/usaha. Kedua, mengantisipasi terjadinya masalah keuangan keluarga, seperti sampai terbelit hutang. Dengan melakukan perencanaan keuangan, risiko yang mungkin timbul dapat diantisipasi. Ketiga, selalu ada kontrol arus keluar masuk keuangan keluarga, sehingga bisa dideteksi dengan baik dan tidak ada istilah “Lebih besar pasak daripada tiang”
Apa yang harus kembali dilakukan di awal tahun ini dalam mengatur keuangan keluarga?
1. Evaluasi (review)
Waktunya Anda membuka ulang dan megumpulkan semua catatan keuangan Anda dan melihat bagaimana kondisi keuangan Anda tahun ini. Apakah sudah sesuai dengan perencanaan di awal tahun sebelumnya? Jika sudah sesuai, Anda bisa teruskan atau ditambahkan dengan rencana tahun mendatang. Jika belum sesuai, Anda perlu mengecek terlebih dahulu dimana letak kesalahannya, sehingga tidak akan terjadi kesalahan kembali pada rencana tahun 2014 ini.
2. Financial Check Up.
Ketahui semua pengeluaran dan pemasukan Anda. Setelah melakukan evaluasi, yang pertama harus dilakukan adalah melakukan identifikasi apa saja pengeluaran keluarga Anda dan terutama mengetahui darimana saja sumber pemasukan keuangan Anda dan berapa besarnya. Tahap pertama ini penting dilakukan untuk mengenali kemampuan keuangan Anda.
3. Susun Tujuan Keuangan
Kenapa banyak orang memiliki masalah keuangan? Penghasilan tidak mencukupi biaya hidup, bahkan tidak dapat membayar hutang? Ternyata alasan utamanya adalah karena mereka tidak merencanakan kemana uang yang mereka miliki akan digunakan. Elemen penting dalam perencanaan keuangan yang baik adalah tujuan-tujuan keuangan yang jelas. Terdapat 2 (dua) faktor yang harus kita perhatikan dalam menetapkan tujuan keuangan yaitu jangka waktu dan jenis kebutuhan.
Berdasarkan jangka waktu, kita dapat membagi tujuan keuangan menjadi :
Bagaimana dengan kebutuhan biaya pendidikan anak Anda? Misal tahun depan anak Anda mulai masuk SMP, apakah investasi yang sudah Anda lakukan tahun sebelumnya sudah mencukupi untuk biaya uang pangkalnya? Jika belum dialokasikan, Anda hanya tinggal punya 1.5 tahun untuk mempersiapkan menjelang tahun ajaran baru tahun berikutnya. Saat ini kita tahu bahwa semakin lama dana pendidikan akan semakin memberatkan kantong Anda sebagai orang tua, tetapi semakin awal kita mempersiapkannya melalui investasi akan semakin ringan untuk dilakukan.
Tujuan keuangan jangka panjang. Dikategorikan sebagai keperluan Anda minimal pada 5 tahun mendatang. Apakah investasi untuk tujuan dana pensiun Anda sudah sesuai dengan targetnya hingga akhir tahun ini? Apakah produk investasi yang kita pilih sudah sesuai dengan kebutuhan? Jika sudah sesuai, Anda teruskan dengan rancangan investasi yang sudah dilakukan tahun sebelumnya. Jika belum dilakukan, segera hitung kebutuhan dana pensiun Anda mulai sekarang, dan segera lakukan investasi untuk memenuhinya. Jangan ditunda! Pikirkan juga bagaimana cara mencapainya, mungkin dengan menyisihkan dana tersendiri setiap bulannya untuk tujuan tersebut.
Kebutuhan Dana Darurat pun perlu disusun sebagai proteksi atau uang jaga-jaga atas resiko kematian/kecelakaan atas diri Anda sebagai pemberi sumber dana keluarga.
Sedangkan berdasarkan jenis kebutuhan, Anda dapat membagi tujuan keuangan menjadi 3 jenis barang, seperti: Barang konsumsi, yaitu barang yang rutin kita gunakan, relatif harga murah, tetapi kebutuhan akumulasinya menjadi cukup besar setiap tahunnya (misal kebutuhan pasta gigi, sabun mandi, sabun cuci, shampo, bahan makanan). Selanjutnya adalah barang tahan lama, yaitu barang yang jarang dibeli, harganya relatif mahal tetapi dapat digunakan untuk jangka waktu lama, minimal 3 tahun, sehingga untuk memenuhinya kita dapat melakukan investasi sebelumnya (misal mobil, motor, TV). Dan yang terakhir adalah barang tidak berwujud, adalah barang yang tidak dapat disentuh tetapi sangat diperlukan untuk keluarga Anda, yaitu biaya kesehatan, biaya pendidikan, biaya hidup pensiun Anda, biaya berlibur. Kebutuhan akan barang ini dapat disesuaikan sesuai prioritas kapan barang tersebut diperlukan, apakah harus segera disediakan atau masih dapat ditunda untuk memenuhi kebutuhan lain terlebih dahulu.
Langkah selanjutnya dari menyusun tujuan keuangan keluarga adalah melakukan klasifikasi dan prioritas tujuan keuangan kita berdasarkan kedua kategori di atas.
4. Buat Anggaran Belanja Keluarga.
Selanjutnya buat anggaran belanja Anda. Hitung biayanya. Pada tahap ini seharusnya dibuat sangat rinci dengan sudah memasukkan nilai nominal rupiah untuk setiap anggaran yang mengaju kepada semua tujuan keuangan, termasuk kebutuhan-kebutuhan mendasar keluarga Anda.
Yang terpenting, nilai yang Anda masukkan adalah angka wajar, agar Anda dapat mengetahui perkiraan kondisi nyata kebutuhan keluarga Anda selama setahun ke depan.
Faktor Inflasi merupakan hal penting yang harus dimasukkan ke dalam perhitungan biaya yang Anda perlukan di masa mendatang.
5. Eksekusi
Lakukan apa yang sudah Anda susun di rencana keuangan.
6. Komitmen
Perencanaan keuangan yang bagus, tanpa dibarengi kedisiplinan tidak akan ada artinya. Jadi perlu ada komitmen bagi Anda akan secara disiplin menjalankan rencana keuangan keluarga Anda sendiri.
7. Kembali ke Evaluasi
Evaluasi penting dilakukan untuk mengetahui apakah rencana keuangan Anda masih sesuai. Misal investasi untuk tujuan pendidikan anak direview secara rutin 3 bulanan, apakah hasil investasi sudah sesuai dengan ekspektasi return yang diharapkan, apakah ada kenaikan nilai uang sekolah, sehingga nilai investasi Anda harus ditambah?
Tetapi jangan pula terlalu ketat memonitor investasi Anda, karena tujuan keuangan yang Anda susun adalah untuk jangka menengah atau panjang.
Akhirnya, terasa mudah bukan jika mengatur keluangan keluarga dilakukan dengan rencana yang baik dan dilakukan secara bertahap dan disiplin?
Anda dan keluarga akan dapat menikmati rencana berlibur Anda di tahun mendatang dengan tenang tanpa dibayangi kekhawatiran terjadi kesalahan pengeluaran dana yang berlebihan dari sumber dana keluarga Anda.
Siapkan kembang api, kita songsong tahun 2014 dengan semangat mengatur keuangan keluarga dengan lebih baik lagi !
***
Ayu Widuri
Vice President, Head of Marketing PT Samuel Aset Manajemen
(artikel juga dimuat di Harian Nasional, 15 Desember 2013, halaman A8)