Semua bisa jadi miliarder
Ingin jadi miliarder? Gampang sekali. Tinggal menabung Rp. 10.000,- per hari, dengan asumsi imbal hasil rata-rata 5% per tahun, kita akan menjadi miliarder dalam 55 tahun. Kelamaan? Saya ada solusinya. Naikkan tabungan per hari menjadi Rp. 50.000,- dengan imbal hasil yang sama, 5%, maka gelar miliarder akan anda peroleh dalam waktu lebih singkat, 27 tahun saja. Masih terlalu lama? Naikkan saja imbal hasil rata-rata jadi 10% p.a, dengan tabungan Rp. 50.000,- niat tadi bisa di raih dalam waktu hanya 19 tahun.
Ternyata syarat menjadi milarder sangat gampang.
1. Mulai Berinvestasi
2. Memiliki uang untuk diinvestasikan
3. Imbal hasil yang baik
4. Memiliki waktu yang cukup
Rahasia Investasi
Tulisan ini tidak akan membahas cara cepat menjadi miliarder. Tapi lebih jauh tentang esensi dari cara berinvestasi yang memberikan hasil terbaik. Investasi yang tidak hanya terbatas pada hal keuangan semata tetapi juga hal lainnya.
Ketika kita membahas cara berinvestasi untuk menghasilkan hasil terbaik, ada 4 hal yang terkandung di dalamnya seperti ilustrasi di atas.
1. Aktifitas investasi itu sendiri.
2. Unsur atau hal yang diinvestasikan
3. Imbal hasil dan
4.Jangka waktu
Kita bahas satu persatu.
Investasi = Pengorbanan.
Ketika mendengar kata investasi, pada umumnya yang terpikir adalah bagaimana cara menanamkan uang untuk mendapatkan nilai yang lebih besar dimasa mendatang. Hal ini tidak salah. Tapi terlalu sempit.
Makna investasi sebenarnya adalah melakukan pengorbanan saat sekarang untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa mendatang. Kita mengorbankan hal yang sebenarnya bisa dinikmati saat ini, akan tetapi kita putuskan untuk ditunda menikmatinya, dengan harapan kenikmatan yang diperoleh menjadi lebih besar jika dilakukan masa mendatang. Kita memilih menginvestasikan uang ketimbang dibelanjakan agar nilai yang dinikmati lebih besar dikemudian hari. Kita rutin berolah raga ketimbang bermalas-malasan berharap bisa tetap hidup sehat hingga tua. Anak-anak memilih belajar ketimbang bermain berharap menjadi orang yang lebih hebat dikemudian hari.
Intinya adalah pengorbanan kesenangan hari ini untuk keuntungan lebih besar di masa mendatang. Tidak gampang untuk melakukan pengorbanan tersebut. Banyak yang menolak melakukannya karena menurut mereka hasil yang akan dipetik di masa datang belumlah pasti. Argumen itu ada benarnya. Akan tetapi lebih pasti lagi adalah, tidak akan pernah ada hasil dimasa mendatang tanpa pernah ada pengorbanan saat ini. Benar biji yang ditanam hari ini belum tentu menghasilkan buah seperti yang diinginkan. Akan tetapi sudah pasti tidak akan pernah ada buah di masa mendatang, tanpa ada biji yang ditanam hari ini.
Investasikan Yang Paling Berharga
Balik ke ilustrasi paling awal. Kita tahu semakin besar nilai yang di investasikan semakin besar hasilnya. Pertanyaannya berikutnya adalah hal apa yang paling bernilai, paling mahal yang bisa kita investasikan. Jawabannya bukan uang. Akan tetapi sesuai hukum ekonomi, bahwa semakin langka suatu hal dan semakin besar minat orang atasnya, maka akan semakin mahal barang tersebut. Jawabannya adalah waktu.
Waktu itu sifatnya tetap, tidak bisa ditambah atau dikurangi barang sedetik pun. Siapa yang tidak ingin punya waktu lebih banyak, tapi sayang satu hari jatahnya hanya 24 jam. Dan yang paling bikin rumit, kita tidak pernah tahu berapa sisa waktu yang kita miliki. Oleh karenanya setiap waktu yang kita miliki adalah sangat besar nilainya.
Karena nilainya yang tinggi, waktu tidaklah boleh dibuang percuma. Justru waktu sangat cocok untuk kita investasikan agar mendapatkan hasil yang lebih tinggi lagi. Bagaimana caranya? Temukan bagian dari 24 jam yang anda miliki, entah dari sebagian waktu yang biasa dipakai nonton tv, atau waktu buat main, atau waktu yang biasa dipakai untuk chatting, ngegosip, nge-browising internet atau dari bagian waktu dari mana saja. Temukan lalu korbankan waktu tersebut dan diinvestasikan. Di investasikan dimana? Pada kegiatan yang memberikan imbal hasil dan multiplier terbesar. Yaitu pembelajaran.
Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Ilmu pengetahuan inilah yang memberikan imbal hasil besar dan berlipat-lipat. Sebagai contoh ; ilmu navigasi dan pelayaran, membuat bangsa Spanyol mampu menjelajah dunia dengan kapal, menguasai emas di Amerika Latin dan menjadi penguasa dunia. Ilmu tentang mesin uap mampu memicu revolusi Industri dan mendorong Inggris sebagai kekuatan utama ekonomi dunia. Ilmu adalah kunci untuk memberikan imbal hasil yang terbesar.
Untuk mendapatkan ilmu ada beberapa cara proses pembelajaran dengan biaya yang berbeda. Yang paling besar biayanya adalah belajar melalui proses trial and error. Melalui proses ini, pada akhirnya ilmu bisa diperoleh, akan tetapi setelah melewati berbagai percobaan dan kesalahan yang memakan waktu dan biaya besar. Sementara proses pembelajaran dengan dengan waktu yang lebih sedikit dan biaya paling murah adalah melalui proses pendidikan, atau lewat membaca buku atau bertanya pada guru atau pada ahlinya. Semakin banyak ilmu yang diperoleh melalui pembelajaran, maka akan semakin besar pula imbal hasil atau multiplier yang dihasilkan.
Jangka Waktu Investasi
Kini kita tahu agar mendapatkan hasil butuh pengorbanan. Pengorbanan terbaik adalah waktu, dan imbal hasil terbesar datang melalui pembelajaran. Komponen terakhir yang menentukan jumlah hasil investasi, adalah lama jangka waktu investasi. Semakin lama jangka waktunya maka akan semakin besar akumulasi jumlahya.
Ilustrasinya adalah seperti ini, jika ingin pohon seperti pohon toge, waktu yang dibutuhkan dari menanam hingga memetik cukup 4 hari. Ingin pohon seperti pohon jagung? Butuh waktu 4 bulan. Akan tetapi untuk mendapatkan pohon mangga besar berbuah lebat anda butuh waktu diatas 4 tahun. Tidak bisa lain. Tidak logis berharap biji mangga menjadi buah dalam 4 bulan. Intinya, untuk mendapatkan hasil investasi yang bagus harus ada proses yang mesti dilalui, masa yang dijalani. Semakin besar keinginan yang kita capai maka semakin lama waktu yang dibutuhkan. Tidak ada hasil baik yang didapatkan secara mudah.
Penutup
Sekarang coba pikirkan, tujuan apa yang hendak anda raih. Ingin meraih gelar sarjana, ingin punya rumah? Ingin punya mobil, ingin jalan-jalan keliling dunia, ingin bisa lari marathon 42 km? Semuanya bisa diraih. Tidak ada yang tidak mungkin. Tapi juga tidak ada cara mudah seperti membalikkan telapak tangan. Semua sangat mungkin selama kita tahu cara meraihnya.
Cara untuk mencapai semua tujuan itu caranya sama. Tentukan tujuan. Mulai berinvestasi atau melakukan pengorbanan. Sisihkan waktu untuk proses pembelajaran agar bisa mencapai tujuan tersebut dengan waktu paling cepat dan cara paling mudah. Lakukan dalam jangka waktu tertentu secara terus menerus. Pada akhirnya anda akan sampai ketujuan tadi.
Begitu juga mencapai tujuan finansial. Tetapkan tujuan yang anda inginkan. Sebelum menginvestasikan uang, investasikan waktu terlebih dahulu untuk proses pembelajaran. Sehingga anda tahu tahu tujuan investasinya, tahu profil risiko yang anda bisa terima, tahu jangka waktu investasinya, dan tahu instrument apa yang paling tepat untuk membawa anda sampai ke tujuan tadi dengan cara paling cepat dengan biaya paling murah . Jangan pernah melakukan dosa utama berinvestasi yaitu menginvestasi uang sebelum menginvestasikan waktu untuk proses pembelajaran. Karena itu cara paling cepat menuju bencana keuangan jangka panjang.
Setelah itu pembelajaran selesai, baru anda investasikan uang anda. Jangan tunda berinvestasi. Lakukan saat ini, karena kita butuh masa untuk membiarkan investasi itu bertumbuh seperti yang diinginkan. Seperti menanam pohon, waktu yang paling tepat sebenarnya 20 tahun yang lalu. Waktu paling tepat berikutnya adalah saat ini. Lakukan berulang kali, karena semakin banyak pohon yang ditanam maka semakin banyak juga hasil yang akan dipanen nantinya.
Budi Budar
Senior Fund Manager, PT. Samuel Aset Manajemen.
(artikel juga dimuat di Harian Nasional, 27 Oktober 2013, halaman A10)